Merupakan singkatan dari Antilock Breaking System, merupakan sebuah sistem keamanan yang memungkinkan roda pada kendaraan bermotor untuk terus berinteraksi dengan permukaan jalan seperti yang diarahkan oleh kemudi saat terjadinya pengereman, dengan menggunakan tekanan rem yang terjadi secara otomatis saat akan berhenti sehingga mencegah penguncian roda atau selip. Dengan mencegah roda mengunci, memungkinkan pengemudi untuk mempertahankan kontrol kemudi dan meningkatkan jarak pengereman sependek mungkin.
Awalnya sistem ABS hanya digunakan pada mobil-mobil modern, tetapi kini telah dikembangkan untuk digunakan pada truk dan bus-bus buatan Eropa. saat ini sistem ABS tidak hanya berfungsi untuk mencegah terkuncinya roda saat pengereman, tetapi juga mempu mengontrol bias rem depan ke belakang secara elektronik. Fungsi ini, tergantung pada kemampuan spesifik dan implementasi, dikenal sebagai Electronic Brakeforce Distribution (EBD), Traction Control System (sistem kontrol traksi), emergency brake assist, atau Electronic Stability Control (ESC)
Sebuah ABS umum meliputi unit kontrol pusat elektronik atau Electronic Control Unit (ECU), sensor kecepatan 4 roda, dan setidaknya dua katup rem hidrolik. ECU terus memonitor kecepatan rotasi dari setiap roda, jika mendeteksi sebuah roda berputar secara signifikan lebih lambat dari yang lain, maka ECU akan mengurangi tekanan hidrolik pada rem roda tersebut sehingga mengurangi gaya pengereman pada roda tsb sehingga roda berputar lebih cepat. Sebaliknya, jika ECU mendeteksi roda berputar secara signifikan lebih cepat daripada yang lain, maka ECU akan menambah tekanan hidrolik pada rem roda tsb sehingga mengurangi putaran roda dan kecepatan pada roda tsb. Proses ini diulang terus-menerus dan dapat dideteksi oleh pengemudi melalui denyut pedal rem (biasanya ditandai dengan bunyi "klik"). Beberapa sistem ABS dapat menerapkan atau melepaskan tekanan pengereman 16 kali per detik.
Jika kesalahan terjadi pada setiap bagian dari ABS, lampu peringatan biasanya akan menyala pada panel instrumen kendaraan, dan ABS akan dinonaktifkan sampai kesalahan diperbaiki.
Peralatan ABS juga dapat digunakan untuk mengimplementasikan sistem kontrol traksi atau Traction Control System (TCS) pada percepatan kendaraan. Ketika kecepatan kendaraan meningkat, dan ban kehilangan traksi, controller ABS dapat mendeteksi situasi dan mengambil tindakan yang sesuai sehingga traksi kembali. Versi yang lebih canggih ini juga dapat mengontrol tingkat throttle dan rem secara bersamaan.
Ada empat komponen utama pada ABS: sensor kecepatan, katup, pompa, dan kontroler.
- Sensor Kecepatan
- Katup
- Dalam posisi satu, katup terbuka. tekanan dari Silinder utama dilewatkan sampai ke rem
- Dalam posisi dua, katup menutup jalur dari jalur silinder utama. Hal ini untuk mencegah tekanan pada jalur rem meningkat sehingga pengemudi harus menekan pedal rem lebih keras.
- Dalam posisi tiga, katup membuka beberapa tekanan dari rem.
- Pompa
- Kontroler
ABS menggunakan skema yang berbeda tergantung pada jenis rem yang digunakan. Mereka dapat dibedakan oleh jumlah saluran: yaitu, berapa banyak katup yang dikendalikan secara individual dan jumlah sensor kecepatan
- Empat-saluran, empat sensor ABS
- Tiga-saluran, empat sensor ABS
- Tiga-saluran, tiga-sensor ABS
- Satu-saluran, satu-sensor ABS